Thursday, November 16, 2023

PETUALANGAN DELI PLANTERS DI UKRAINA

Arthur Seyss-Inquart (22 Juli 1892 – 16 Oktober 1946) Reichskommissariat Niederlande mendampingi Hitler. Arthur Seyss-Inquart adalah Kanselir Austria terakhir sebelum diduduki Jerman dan selanjutnya menjabat sebagai Reichskommissariat Niederlande yang merupakan pejabat sipil tertinggi di Belanda.
… Pada 24 Februari 2022, Rusia melakukan  aksi yang disebut 'Special Military Operation' di Ukraina sebagai penanda eskalasi besar Rusia ke Ukraina yang konfliknya sudah dimulai tahun 2014.

Konflik ini menimbulkan beragam reaksi di dunia termasuk di Indonesia.

Peta supply gandum dunia dari Russia dan Ukraina.
Di Indonesia reaksi muncul karena adanya potensi instabilitas pasokan impor gandum. Tercatat, sepanjang 2021, total impor gandum Indonesia dari Ukraina adalah sebesar 2,76 Juta Ton dengan nilai  821 Juta USD. Nilai tersebut adalah 25,68% dari total impor gandum Indonesia tahun 2021 sebesar 10,74 Juta Ton senilai 3,3 MiliarUSD.(databoks.katadata.co.id).

 Sejatinya ; lahan subur Dnieper yang terletak diantara Dataran Rendah Laut Hitam – Azov ke Dataran Tinggi Donets – Azov, dimana Ukraina ada didalamnya sudah menjadi sumber pangan utama Benua Eropa selama berabad; suatu kondisi kehandalan strategis sekaligus rentan potensi ancaman ...

Perbandingan peta Ukraina saat ini dan saat PD II.

… Sementara itu, drama petualangan Deli Planters adalah  bermula pada 15 Mei 1940, yaitu saat Jerman menduduki Rotterdam  setelah bertempur selama lima hari. Pernyataan Netralitas Belanda saat pendudukan Polandia tahun 1939 ternyata tidak berpengaruh dimata Jerman.

Peperangan yang disebabkan ofensif Jerman ; bagi sebagian pihak merupakan penderitaan sementara disisi lain menjadi peluang dan kesempatan. Suatu perilaku oportunis yang menyeret Deli Planters berpetualang ke negeri yang jauh …

“PROJECT OEKRAINE”

“Proyek Ukraina” adalah nama resmi dari skema tersebut.

Meinoud Rost van Tonningen (Surabaya, 19 Februari 1894), seorang tokoh NSB (Nationaal Socialistische Beweging - Gerakan Nasional Sosialis) ; pendiri dan Direktur NOC yang dibuat dengan tujuan mengoordinasikan semua kegiatan ekonomi Belanda di Ostministerium (daerah taklukan di Eropa Timur)

Ketika  Jerman melancarkan ‘Blitzkrieg’ dengan sandi ‘Operatie Barbarossa’ pada 22 Juni 1941 ; ofensif berkekuatan 4,5 juta personil dari empat matra yang digelar sepanjang 2.900 Km dengan tujuan akhir Moskow ; pada akhirnya juga memberi dampak bagi Belanda. Dalam  ofensif ini, Ukraina yang menjadi salah satu tujuan utama karena potensi sumber pangan dan tambangnya berhasil  diduduki pada 17 Juli 1941.

Dalam istilah yang paling sederhana, proyek ini merupakan upaya Jerman meminta perusahaan kolonial Belanda dari Nederland Indies untuk menggali potensi komoditas skala besar didaerah pendudukan di Eropa Timur. Proyek Ukraina menetapkan Deli Maatschappij sebagai target utama dengan harapan sebagai perusahaan perkebunan terbesar dan paling berpengaruh di di pantai timur Sumatra dapat menjadi trigger bagi perusahaan lainnya.

Sebagai referensi ; dapat disampaikan bahwa selama pendudukan Jerman ;  seluruh perusahaan Belanda diambil alih dan pengawasannya dilakukan oleh seorang Verwaltung (Pengelola) yang ditetapkan oleh pemerintah pendudukan Jerman. Sebagai contoh ; Friedrich Jarl adalah Verwaltung untuk Deli Maatschappij, sedangkan pengelolaan secara operasional tetap  dilakukan oleh Dewan Direksi yang diketuai Herbert Cremer. 

Alfred Ernst Rosenberg (12 Januari 1893 – 16 Oktober 1946) adalah Reichminister Ostministerium pemegang kekuasaan tertinggi Jerman untk daerah pendudukan di Eropa Timur.
Reichminister Alfred Rosenberg bersama petinggi Nazi.

Selama PD II secara umum bisnis perusahaan Belanda tidak terpengaruh ; bahkan pada bisnis tertentu mengalami kenaikan omset sebagai supplier kebutuhan perang. Hal ini juga menjadi penjelasan, kenapa demikian cepatnya operasional perusahaan perkebunan Belanda di Nederland Indies bisa berjalan lancar bahkan setelah ditinggalkan selama 3,5 Tahun.

Pemberian mandat kepada Belanda untuk mempersiapkan kedatangan pasukan Sekutu dalam rangka kapitulasi tentara Jepang disikapi dengan membentuk NICA (Netherlands Indies Civil Administration atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda). Ketika NICA masuk ke Indonesia pada 29 September 1945 (via Australia ; tempat pengungsian sebagian pejabat Belanda saat diserang Jepang), maka pada rombongan tersebut ; sudah termasuk diantaranya para pejabat pemerintah, pengusaha, dan para bisnis ekesekutif.

Eksekutif operasional tertinggi NOC adalah Arthur Salcher, seorang fungsionaris Partai Nazi dengan jabatan Kepala Kantor Propaganda Reich Jerman di distrik Salzburg menjabat sebagai Verwaltung dan mengkoordinir perusahaan Belanda yang mengelola bisnis ratusan perkebunan di Nederland Indies (kebun, pabrik, bank, sarana pendukung) semasa pendudukan Jerman.

Logo NOC.

Nederlandhe Oost Compagnie (NOC) didirikan pada 6 Juni 1942 oleh Meinoud Rost van Tonningen (Surabaya, 19 Februari 1894), seorang tokoh NSB (Nationaal Socialistische Beweging - Gerakan Nasional Sosialis) ; dengan tujuan mengoordinasikan semua kegiatan ekonomi Belanda di Ostministerium (daerah taklukan di Eropa Timur) yang terdiri dari Ukraina, Estonia, Latvia, dan Lituania.Rost van Tonningen adalah juga Presiden Bank Nasional Belanda dan Sekretaris Jenderal dari Kementerian ‘Urusan Ekonomi Khusus’. Tonningen adalah anak Jenderal Marinus Bernardus Rost van Tonningen ; Panglima KNIL saat penaklukan Bali,

Dalam menjalankan fungsinya, Arthur Salcher menunjuk (tokoh kedua) Friedrich Jarl ; mantan Administrateur kebun tembakau dan karet Onderneming Rantaoe Prapat dari Deli Batavia Rubber Maatschappij. Jarl tergolong “Deli Old Hand”, yang sangat berpengalaman sebagai Deli Planters. Tiba di Medan di usia 22 tahun pada bulan April 1914 dan pada tahun 1926 telah menjabat sebagai Administrateur. Saat pensiun diusia 44 Tahun, Jarl kembali ke Belanda dan meneruskan karirnya di dunia perkebunan melalui Deko Gruppe yang membuka perkebunan di Kamerun dan Malaysia.

Selain Arthur Salcher dan Friedrich Jarl ada tokoh ketiga yang bernama Oskar Kufahl, orang Belanda keturunan Jerman yang berpengalaman bekerja bertahun-tahun di perkebunan di Soematra Oest Kust (Pantai Timur Sumatra).

Oskar Kufahl adalah tokoh terpenting diantara ketiganya, karena darinyalah terbangun jaring koneksitas antara penguasa dan pengusaha yang melahirkan “Proyek Ukraina”. Sebagai planters paling senior, Kufahl telah bekerja sebagai Deli Planters sejak berusia sembilan belas tahun. Profesi sebagai Deli Planters ini dijalaninya selama 29 tahun, dimana antara 1931 sampai 1939 menduduki jabatan sebagai Administrateur Onderneming di Deli Maatchappij. Selama di Medan Kufahl juga aktif di NSB dan menjabat sebagai Ketua NSB Medan.

Ketika sedang menjalani cuti panjang di Nederland tahun 1936, Kufahl berjumpa dan berbincang dengan Rautenberg ; saat itu disampaikannya bahwa dirinya akan segera pensiun dengan tabungan sebesar 300.000 Gulden dan berniat untuk berinvestasi.  Akhirnya, ketika pensiun dan kembali Ke Belanda pada tahun 1939 ; Oscar Kufahl dan Baron Hermann von Rautenberg, seorang Nazi sejak 1930 dan Konsul Jenderal di Berlin untuk Kosta Rika mendirikan NV Dunema di Amsterdam yang berbisnis grosir berlian dan perhiasan. NV Dunema ini nantinya (saat Jerman menduduki Belanda) menjadi laundering machine harta dan perhiasan Jahudi yang dijarah von Rautenberg.

Dari tiga personil utama, terdapat hidden person bernama Hauptsturmführer Walter Müller, Kepala Bagian Intelijen Asing dari Sicherheits Dienst (SD) di Den Haag.  Friedrich Jarl telah muncul di kantor Walter Müller pada tahun 1941 atas rekomendasi dari seorang kenalan di Deko-Gruppe di Berlin bernama Hans Joachim Fahrenholtz, dan melalui Fahrenholtz akhirnya Jarl mendapatkan posisi Verwaltung atas NV Internatio ; suatu investment banking company saingan NHM di Nederland Indies. Pada tahun 1942, Muller jugalah yang memperkenalkan Friedrich Jarl kepada Arthur Salcher yang saat itu Verwaltung atas Deli Maatschappij.

Walter Müller membangun jaringan intelijen diantara para petinggi pelaksana NOC sebagai sarana untuk membatasi dan mengkontrol kekuasaan Meinoud Rost van Tonningen yang secara resmi menjadi Pimpinan NOC dan beberapa jabatan penting lainnya. Muller juga menegaskan bahwa Tonningen sebagai Direktur bukanlah pemegang otoritas tertinggi, tetapi dirinyalah yang memegang mandat otoritas tertinggi dari pemerintah Jerman.

Dari uraian ketiga personalia utama pengelola plus satu hidden person dapat dirasakan rumitnya manajemen operasional NOC dalam menjalankan perannya. Kondisi ini masih ditambah lagi dengan kendala lapangan yang ditemui yang bermula dari buntunya koordinasi dan banyaknya perbedaan pandangan dalam merealisasikan Vierjahresplan Goering yang diimplementasikan pada “Project Oekraina” sehingga membuatnya menjadi berjalan tersendat.

K.Raadsheer dan Pimpinan HVA

Laporan perjalanan survei areal dan kesiapan perusahaan perkebunan Belanda di Ukraina yang dilaksanakan pada 23 Agustus – 15 September 1942 justru melemahkan rencana “Project Oekrania”. Anggota rombongan survey, diantaranya H.C.A Gransberg, mantan Hoofd Administrateur Deli Maatschappij di Medan ; K.Raadsheer,  mantan Pimpinan HVA di Medan dan Jan Jacob van Leeuwen Boomkamp, Direktur RCMA menyangsikan keberhasilan proyek sejak awal. Kebutuhan dukungan pemerintah seperti Koeli Ordonantie untuk menjamin kepatuhan pekerja dan  Poenale Sanctie uantuk menjamin pelaksanaan hukum diareal perkebunan seperti fasilitas yang diberikan pemerintah Nederland Indies kepada perusahaan perkebunan ternyata tidak dapat diberikan. Ditambah lagi keamanan di Ukraina sangatlah rawan, gangguan dari gerilyawan partisan datang tanpa henti sementara penggunaan izin senjata api bagi para pekebun dilarang oleh pimpinan militer ; kondisi ini menyebabkan lambannya progress dari proyek. Walaupun ada aktifitas seperti produksi tembakau dan cerutu, penangkapan dan produksi ikan kalengan ; tetapi secara faktual untuk perusahaan yang diberi konsesi seluas 1,2 Juta Hektar hasilnya amat kecil dalam skala ekonomis.

Jan Jacob van Leeuwen Boomkamp, Direktur RCMA
Jan Jacob van Leeuwen Boomkamp, Direktur RCMA

Mundurnya tentara Jerman akibat pukulan tentara Merah Russia, serta kekalutan yang terjadi di Belanda karena kekalahan Jerman sudah didepan mata mengakhiri kiprah NOC.


Pada tanggal 28 Desember 1944 Rost van Tonningen dipecat oleh pemimpin NSB Anton Mussert, karena terlibat pada aksi “Selasa Sinting” saat para petinggi NSB meninggalkan Belanda melarikan diri ke Jerman.  Protesnya kepada Generalkommissar für Finanz und Wirtschaft H. Fischböck tidak berhasil. Pada bulan Maret 1945 Rost van Tonningen yang sebelumnya mendaftar bergabung dengan Waffen-SS, berangkat ke garis depan di Betuwe. Posisi kekuatan Jerman yang sudah melemah menjadi penyebab tertangkapnya Tonningen oleh Tentara Kanada pada 8 Mei 1945. Selanjutnya pada 8 Juni 1945, Tonningen ditemukan mati bunuh diri dengan cara melompat di Penjara Scheveningen.

Setelah pembebasan Belanda oleh Sekutu, NOC dilikuidasi dan pengadilan diadakan terhadap para petingginya.

               -----------------------------------------------